Rabu, 23 Mei 2012

Revolusi Sains



               Revolusi adalah proses menjebol tatanan lama sampai ke akar-akarnya, kemudian menggantinya dengan yang baru. Revolusi sains dalam konteks ini adalah dianggap sebagai episode perkembangan non kumulatif yang di dalamnya paradigma yang lama diganti seluruhnya atau sebagian oleh paradigma baru yang mungkin bertentangan dengan paradigma yang lama sebelumnya. Sifat dari revolusi sains ini bisa menyempurnakan sains yang telah ada atau bahkan menentang sains yang lama. Revolusi sains hanya tampak revolusioner bagi mereka yang paradigmanya terkena oleh revolusi itu, bagi orang luar hanya tampak sebagai bagian yang normal dari proses perkembangan suatu sains.
     Para sejarahwan sains mengatakan bahwa jika paradigma berubah maka dunia sendiri berubah bersamanya. Dengan bimbingan paradigma baru para ilmuwan menggunakan instrumen-instrumen yang baru dan menengok tempat-tempat yang baru. Yang lebih penting lagi, selama revolusi para ilmuwan melihat hal-hal yang baru dan berbeda ketika mereka menggunakan instrumen yang sangat dikenalnya untuk menengok tempat-tempat yang pernah dilihatnya. Dengan kata lain para ilmuwan setelah terjadi revolusi memandang dunia dengan kacamata yang lain. Para mahasiswa maupun para profesional jadi merasa sebagai peserta dalam tradisi historis yang sudah berjalan lama. Namun tradisi yang diturunkan dari buku teks yang di dalamnya para ilmuwan memperoleh kesadaran akan partisipasinya, sebenarnya tidak ada. Hanya sedikit filosof sains yang masih mencari kriteria mutlak bagi verifikasi teori-teori sains. Karena paradigma baru dilahirkan dari pardigma yang lama, mereka biasanya banyak mempergunakan kosakata dan peralatan baik konseptual maupun manipulatif yang sebelum itu telah dijelaskan oleh paradigma tradisional. 
     Dalam melihat perbedaan-perbedaan besar antara sains dan teknologi mesti memperhatikan hubungan dengan kenyataan bahwa kemajuan itu merupakan atribut yang nyata dari kedua bidang. Kebanyakan orang cenderung untuk melihat setiap bidang yang ditandai dengan adanya kemajuan sebagai suatu sains. Pemisahan keduanya tergantung kepada penglihatan kita antara kegiatan sains dan masyarakat yang memperaktekannya. Kita bisa mempunyai anggapan bahwa efek dari suatu sebab, jika kita tidak melakukannya frase-frase seperti kemajuan sains dan objektifitas sains akan tampak seolah-olah sebagai suatu hal yang dibesar-besarkannya masyarakat sains yang mapan bekerja dari satu paradigma tunggal atau dari suatu perangkat yang saling berhubungan dengan erat.
by harly tangkilisan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar