Selasa, 26 Maret 2013

Reformasi Birokrasi demi Pelayanan Publik yang Efektif dan Efisien



Reformasi Birokrasi bertujuan memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat, dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sehingga bisa memberikan kesejahteraan dan rasa keadilan pada masyarakat banyak. Di sisi lain birokrasi sangat sarat dengan banyak tugas dan fungsi, karena tidak saja hanya terfokus kepada pelayanan publik, tetapi juga bertugas dan berfungsi :sebagai motor pembangunan dan aktivitas pemberdayaan. Proses reformasi yang harus dilakukan birokrasi nampaknya bukan hal yang mudah karena harus memformat ulang dengan penuh kritik dan tindakan korektif struktur dan konfigurasi birokrasi itu dari yang serba sacral feodal ke serba rasional dan profesional. Proses reformasi dari berfikir nuansa serba priyayi (ambtenaar) ke arah birokrasi dengan konfigurasi otoritas yang rasional, yang dalam tataran empirik dari budaya minta dilayani menjadi budaya melayani sebagai abdi masyarakat (public service).
Menurut konsep birokrasi Weberian bahwa kekuasaan ada pada setiap hirearki jabatan. Semakin tinggi hirearki tersebut semakin tinggi kekuasaannya. Demikian sebaliknya semakin rendah hirearkinya akan semakin rendah pula kekuasaannya. Rakyat adalah paling rendah hirearkinya sehingga ia tidak mempunyai kekuasaan apapun.  Disiplin birokrasi model Weber menyatakan bahwa hirearki bawah tidak boleh berani atau tidak boleh melawan kekuasaan hirearki atas (dalam Thoha, 1999). Tugas utama pemerintah terhadap rakyatnya adalah memberikan pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh masyarakat. Demikan pentingnya pelayanan publik oleh pemerintah ini sehingga sering dijadikan tolok ukur keberhasilan suatu rezim pemerintah, terlebih sekarang ketika paradigma Good Governance (kepemerintahan yang baik) dikedepankan dimana akuntabilitas, efektivitas dan efesiensi dijadikan tolok ukur dalam pelayanan sektor publik.
Sebagaimana telah dinyatakan dalam pendahuluan bahwa tugas utama pemerintah adalah memberikan pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh masyarakat. Sementara itu dari banyak hasil kajian bahwa masih dijumpai keengganan pemerintah untukmelakukan pelayanan dengan baik. sebagai bahwa aparatur birokrasi melakukan pembiaran atas tuntutan publik; digunakannya birokrasi sebagai alat untuk mengonsentrasikan sumber-sumber produksi. Dengan demikian masalah utamanya adalah bagaimana usaha yang dilakukan agar reformasi birokrasi dapat memberikan pelayanan secara efektif dan efesien kepada masyarakat.

berlanjut…

Download Materi Klik di sini --> Operasionalisasi Pelayanan Prima (Powerpoint)


3 komentar:

  1. fungsi birokreasi sebagai motor pembangunan dan aktivitas pemberdayaan contoh konkritnya sprti apa???
    >trimakasih

    BalasHapus
  2. motor pembangunan: Birokrasi diharapkan mampu memberikan kemudahan dlm proses pelayanan kepada masyarakat tanpa mengabaikan aturan yang berlaku, misalnya dalam pengurusan izin, dsb yg namanya pungli, suap, konspirasi dan sejenisnya hrs diberantas. Aktivitas pemberdayaan: pemerintah perlu melakukan penguatan kapasitas diberbagai sektor sebagai bentuk peningkatan sumber daya manusia dan kesejahteraan rakyat, misalnya pelatihan, dsbnya (thank you)

    BalasHapus