slide presentasi download jo di sini :
Komunikasi adalah proses memberi, menerima
atau bertukar informasi, pendapat, perasaan atau ide melalui perkataan, tulisan
atau alat-alat peraga atau melalui kombinasi ketiganya. Komunikasi memegang
peran penting bagi kita untuk membantu mewujudkan hubungan yang sehat dan penuh
penghargaan baik di dunia kerja, sosial, dan keluarga. Oleh karenanya kita
mesti memiliki keahlian berkomunikasi yang baik.
Untuk mencapai komunikasi yang baik perlu
dilakukan dengan JEBPLES yaitu: Jelas, Benar, Penuh Pertimbangan, Lengkap
dan Singkat. Selain itu, berkomunikasi mesti memperhatikan: 5 W & H
(Whom, Who, What, When, Where and How)
1. Whom: Siapa yang diajak
berkomunikas.
2. Who: Siapa yang akan
mengkomunikasikan.
3. What: Apa isi yang tepat untuk
dikomunikasikan.
4. When: Kapan waktu yang tepat untuk
berkomunikas.
5. Where: Dimana lokasi yang tepat
untuk mengkomunikasikan pesan tersebut.
6. How: Bahasa, media, style yang
dipakai untuk berkomunikas.
Kemampuan berkomunikasi adalah salah satu
bentuk dari kecerdasan emosi (EQ, Emotional Quotient), banyak para
psikolog percaya bahwa EQ memiliki kontribusi yang lebih besar untuk
meraih sukses dalam kehidupan kita dibandingkan dengan kecerdasan otak (IQ,
Intelligent Quotient). Simak pendapat
Daniel Goleman dalam bukunya "Emotional Intelligence". IQ
hanya menyumbangkan sekitar 20% sementara EQ memberi kontribusi sebesar 80%
bagi kesuksesan kita. Tak mengherankan bila paket-paket pelatihan Success
Through Emotional Intelligence sangat laku di pasaran walaupun dipatok
dengan harga yang cukup mahal.
Kelihaian berkomunikasi dibutuhkan sejak awal
menuliskan lamaran, membuat CV, test wawancara, untuk meyakinkan employer
tentang kualifikasi kita. Saat diterima bekerja menjadi seorang karyawan atau
karyawati, peran komunikasi pun tidak kalah penting untuk menjaga hubungan baik
dengan atasan, dengan rekan kerja, dengan bawahan, dengan pelanggan, dengan supplier.
Agar para stake holder memahami dengan baik kemampuan kita, diperlukan
kemampuan berkomunikasi yang baik.
Jika kita perhatikan, tidak ada satu pun
pemimpin dunia, politikus ulung, pebisnis, negosiator, pengacara, artis yang
tidak memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Barack Obama misalnya,mampu
menjadi presiden Amerika Serikat walaupun berasal dari kalangan kulit hitam.
Salah satu sebab utamanya , arena Obama memiliki kemampuan komunikasi yang luar
biasa. Dia mampu meyakinkan public Amerika tentang kemampuannya membawa
AS menuju masa depan yang lebih baik.
Menurut Prof. Hembing, jika
"organisasi" diumpamakan tubuh manusia, maka komunikasi adalah
jantungnya. Dengan komunikasi itulah, manusia membentuk komunitas-komunitas
yang antara lain berupa sebuah organisasi yang pada gilirannya berupaya
mewujudkan sukses.
Untuk memenangkan persaingan kita perlu trust
dan belief. Keduanya bisa
didapatkan bila kita memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Orang lain
mengetahui kemampuan kita setelah mereka menyaksikan bukti nyata melalui:
1. Appearance : Penampilan
2. Words: Perkataan
3. Tone: Nada bicara
4. Actions: Apa yang anda lakukan
5. Behavior: Bagaimana anda
melakukannya
6. Reaction of others: Respon orang
lain kepada kita
7. Results: Pencapaian atau Prestasi
Jadi bila kita ingin sukses di bidang kita
masing-masing, maka kemampuan berkomunikasi yang baik adalah hal yang mutlak
untuk dimiliki.
Presentasi mungkin bukan suatu hal yang mudah untuk
dilakukan, terutama untuk para pemula atau yang belum mempunyai pengalaman
presentasi. Hal ini yang membuat kami untuk melakukan training kepada
teman-teman di MIDAS untuk bisa melakukan presentasi dengan baik dan benar.
PRESENTASI
Ada beberapa tips untuk mengetahui bagaimana cara presentasi yang baik dan benar, yaitu:
Ada beberapa tips untuk mengetahui bagaimana cara presentasi yang baik dan benar, yaitu:
1.
Melakukan
persiapan.
Antara lain, bahan presentasi, bahan yang akan dibagikan (jika ada), peralatan seperti laptop atau infocus dan mempersiapkan mental. Jika semua kondisinya baik dan aman maka bisa membuat kita akan lebih percaya diri.
2. Materi presentasi.
Bedakan antara materi yang akan
dipresentasikan dengan proposal yang akan diberikan, karena pada saat
presentasi kita menjelaskan point-point nya saja dan tidak perlu secara
keseluruhan untuk dibahas karena akan menghabiskan waktu dan membuat audience merasa
bosan.
3. Pada saat presentasi.
- Usahakan
datang lebih awal dr waktu yang ditentukan, jangan terlambat!.
- Gunakan
waktu seefisien mungkin.
- Gunakan
pakaian yang sopan tentunya
- Kenali
audiens atau peserta yang hadir, sehingga kita bisa lebih akrab dengan
menyebut namanya dan tahu jabatannya.
- Bagi
pandangan ke kita ke semua audiens dan perbanyak komposisi pandangan kita
kepada orang yang paling berpengaruh atau pengambil keputusan, seperti CEO
atau salah satu pimpinan dari yang hadir.
- Sebisa
mungkin untuk tidak membicarakan hal yang tidak penting dan yang audiens
tidak mau dengar
- Berbicaralah
dengan lugas dan sopan
- Atur
intonasi suara kita, jangan kebesaran dan juga jangan kekecilan.
- Jangan
banyak bergerak, karena akan mengganggu konsentrasi peserta.
- Munculkan
beberapa joke untuk mencairkan suasana yang kaku atau membosankan tapi
jangan berlebihan.
4. Anggap saja audiens tidak mengerti mengenai
materi yang akan disampaikan,jadi bersikaplah dengan mengundang simpati dan
rasa kagum para audiens karena pengetahuan kita, tapi hindari kesan menggurui.
5. Pada saat tanya jawab, catat pertanyaan dan
jawablah dengan lugas.
Keberhasilan dari sebuah presentasi adalah
kita mengerti betul tentang isi yang akan dipresentasikan sehingga pada saat
menjelaskan tidak terbata-bata atau kebingungan sendiri. Untuk itu fahami betul
isinya dan lakukan persiapan yang matang, karena tujuan dari presentasi adalah
untuk membuat para audiens mengerti dan memahami serta tertarik dari isi
presentasi yang ditawarkan.
Komunikasi merupakan hal yang tidak bisa
dilepaskan oleh kehidupan manusia. Adanya komunikasi sangat membantu manusia
dalam berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Menurut epistimologi
komunikasi merupakan bentuk representasi dari keinginan seseorang untuk berinteraksi
dengan yang lainnya dengan menggunakan sebuah media sehingga orang lain dapat
menangkap dan memberikan respon maupun efek atas apa yang kita inginkan. Secara
mendasar menurut media yang digunakan komunikasi dibagi menjadi 2 lisan dan
tulisan meskipun diera modern ini muncul komunikasi secara digital. Namun pada
hakekatnya komunikasi lisan dan tulisan tidak bias dilepaskan dengan adanya
perkembangan media komunikasi. Komunikasi lisan lebih kepada cara bicara
seseorang untuk mengungkapkan keinginan, sedangkan tulisan lebih kepada symbol
untuk mengungkapkan sebuah keinginan.
Dalam hal ini presentasi2 merupakan komunikasi
formal yang dilakukan orang dalam sebuah forum untuk menginterpretasikan
keinginan orang pertama. Presentasi biasa dilakukan pada sebuah forum yang
formal maupun non formal. Presentasi sendiri lebih mengedepankan pada apa yang
dimiliki dan keinginan presenter kepada pendengar agar pendengar tahu dan
memberikan efek kepada presenter.
Beberapa hal yang menjadi komponen presentasi
adalah:
1.
Internal pribadi
presenter.
2.
Bahan presentasi
3.
Media presentasi
4.
Audience
(pendengar)
5.
Lingkungan
Dari kelima komponen tersebut di atas tentu bias mendukung terjadinya komunikasi yang efektif pada sebuah presentasi. Hal-hal yang mendukung suksesnya presentasi adalah:
1. Kesiapan mental presenter
Dari kelima komponen tersebut di atas tentu bias mendukung terjadinya komunikasi yang efektif pada sebuah presentasi. Hal-hal yang mendukung suksesnya presentasi adalah:
1. Kesiapan mental presenter
Sebelum
mengadakan presentasi presenter harus siap dari segi mental. Nervous adalah hal
yang biasa dirasakan seorang presenter sebelum maupun pada saat presentasi.
Garuk-garuk anggota badan, menggerak-gerakkan anggota badan, suara yang
terputus-putus, menunjukkan tingkah yang aneh saat di depan forum merupakan
dampak gerogi yang ditampakkan seorang presenter ketika didepan forum. Hal
seperti itu sebisa mungkin dihindari karena bias mengurangi nilai dari sebuah
presentasi yang notabennya adalah penyampaikan informasi kepada pendengar.
Sebisa mungkin
presenter bias mengkondisikan diri sendiri sebelum bahkan saat presentasi.
Salah satu hal yang bias dilakukan sebelum presentasi agar tidak gerogi adalah
mengatur nafas sebaik mungkin. Atau hal yang sangat jelas harus dilakukan
adalah memperbanyak presentasi atau berbicara didepan orang banyak,
lama-kelamaan orang akan merasa terbiasa dan tidak canggung lagi ketika
berbicara di depan umum.
2. Penguasaan materi
Penyiapan materi tidak
kalah pentingnya dengan yang lainnya. Ibarat sebuah senjata materi merupakan
peluru yang akan ditembakkan. Sehingga inilah sebenarnya muatan yang akan
diberikan kepada pendengan agar pendengar mengerti akan apa yang kita inginkan.
Dalam ilmu komunikasi materi harus disampaikan secara holistic dan tidak
sebagian karena hal tersebut akan mengurangi esensi atau maksud dari apa yang
sebenarnya ingin disampaikan oleh presenter.
3. Media
presentasi (Projector, board, computer, laptop, pointer, dll)
Dalam era modern
ini media presentasi sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Software
sangat membantu memperlihatkan data atau materi dalam jalannya presentasi.
Adanya OHP, Projector, laptor, computer, board dan alat-alat elektronik
penunjang lainnya agar presentasi bias lebih menarik.
4. Kondisi
Audience (pendengar)
Dalam berjalannya
persentasi presenter tidak hanya “nerocos” atau ngomong terus tanpa
pemperhatikan pendengar didepannya. Untuk mengkondisikan forum khususnya
pendengar tidak ada salahnya jika seorang presenter mempunyai trik untuk
mengkondisikan forum.
Interaksi kepada forum pun jangan dilupakan agar komunikasi yang dinamis dapat terjalin pada forum presentasi tersebut. Sehingga pendengar tidak merasa bosan dengan forum yang dikarenakan presenter terlalu monoton saat menyampaikan. Forum yang tidak bias dikondisikan berakibat pada porsi materi yang diterima pendengar atau dengan kata lain mengerti-tidaknya.
5. Kondisi lingkungan / forum presentasi
Interaksi kepada forum pun jangan dilupakan agar komunikasi yang dinamis dapat terjalin pada forum presentasi tersebut. Sehingga pendengar tidak merasa bosan dengan forum yang dikarenakan presenter terlalu monoton saat menyampaikan. Forum yang tidak bias dikondisikan berakibat pada porsi materi yang diterima pendengar atau dengan kata lain mengerti-tidaknya.
5. Kondisi lingkungan / forum presentasi
Jika perlu untuk
kenyamanan suatu presentasi presenter perlu mensetting suasana forum sebelum
presentasi dimulai. Sebuah contoh ruangan yang terlalu dingin karena AC
mengakibatkan pendengar mengantuk karena kedinginan. Sebaliknya suhu yang
terlalu panas akan berakibat pendengar cenderung sibuk mengipas-ngipas dan
akhirnya mereka tidak memperhatikan presenter. Hal lain yang bias dilakukan
adalah menseting posisi duduk audience. Posisi leter L,U,melingkar dll bias
dipikirkan sebelum diadakannya presentasi.
Secara hemat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sebuah presentasi adalah:
1. Energi dan penuh semangat
Secara hemat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sebuah presentasi adalah:
1. Energi dan penuh semangat
2. Kontak mata
dengan audiens
3. Berbicara
dengan jelas dan cukup keras
4. Menggunakan
anekdot dan humor yang sesuai
5. Mengenakan
pakaian yang serasi
6.
Argumen-argumen terstruktur dengan baik
7. Slide dapat
dibaca
8. Selesai tepat
waktu dan sediakan waktu untuk Tanya jawab.
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif merupakan
keterampilan dan kemampuan inter disipliner yang mutlak dikuasai oleh para
pejabat dan staf di lingkungan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam mewujudkan misi
pelayanan sesuai visi dan misi instansinya. Aplikasi modul ini dapat secara
lebih khusus Anda terapkan kepada kegiatan perencanaan, pengembangan bahan
sajian dan penerapan penyajian berbagai ruang lingkup bidang tugas dalam
pemerintahan.
Dalam pelasanaan tugas PNS, diskusi, penyajian dan presentasi
menjadi bagian penunjang keberhasilan pribadi, unit kerja, maupun instansi
secara keseluruhan. Bentuk-bentuk prestasi laporan, proyek, penelitian, maupun
untuk kebutuhan lain akan lebih menarik bila disampaikan dengan teknik
komunikasi dan prestasi yang memadai.
Kesimpulan yang dapat dipetik dari paparan diatas bahwa,
keberhasilan suatu negara, institusi, organisasi, kelompok bahkan individu
tidak hanya ditentukan oleh tingkat kematangan intelektual dan kompetensinya,
tetapi juga dari kemampuan berkoordinasi, berkolaborasi dan membangun jejaring
kerja. Semua hal itu dapat tercipta apabila semua orang kompeten dan terampil
berkomunikasi, dan presentasi, baik dalam situasi formal, informal dan dalam
kehidupan sehari-hari.
Kemampuan komunikasi dan presentasi merupakan keterampilan yang
dapat diasah, dipelajari dan ditingkatkan. Dengan mempelajari teknik komunikasi
dan presentasi ini paling tidak sudah mulai terbangun kemauan untuk meningkatkan
kompetensi diri menjadi komunikator penyaji yang efektif dalam lingkup tugas
dalam kehidupan ini.
Para peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat IV sebagai pemimpin
taktis, selalu dihadapkan kepada lingkup tugas di lingkungan pemerintahan yang
tumbuh, berkembang, dan berubah cepat kearah efektifitas dan efisiensi kerja.
Dengan menguasai keterampilan berkomunikasi dan berpresentasi ini, para alumni
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV lebih terampil dalam menyampaikan laporan,
pemikiran, telaah staf kepada pimpinan dan masyarakat umum, sehingga substansi
dari apa yang dikomunikasikan dan atau dipresentasikan benar-benar dimengerti
oleh pendengar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar